Me

Senin, 04 Maret 2013

Askeb 2 Persalinan Part 1


A.    Konsep Dasar Persalinan
1.    Pengertian Persalinan
Beberapa istilah yang berkaitan dengan persalinan sebagai berikut ,
Ø  Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,dan janin turun ke jalan lahir.
Ø  Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.
Ø  Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gr yang pernah dilahirkan,hidup maupun mati,bila berat badan tidak diketahui ,maka dipakai umur kehamilan lebih dari 24 minggu.
Ø  Delivery ( kelahiran ) adalah peristiwa keluarnya janin termasuk plasenta.
Ø  Gravida ( kehamilan ) adalah jumlah kehamilan termasuk abortus,molahidatidosa dan kehamilan ektopik yang pernah dialami oleh seorang ibu.
Ø  Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18 – 24 jam,tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Ø  Spontan adalah persalinan terjadi karena dorongan kontraksi uterus dan kekuatan mengejan ibu.
2.    Sebab – Sebab Mulanya Persalinan
Adapun beberapa teori penyebab persalinan yaitu :
Ø  Teori Keregangan Otot-Otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. Kerena adanya peregangan maksimal,  menyebabkan otot-otot yang ada akan berkontraksi, sehingga menimbulkan proses persalinan.
Ø  Penurunan Kadar Progesteron
progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen didalam darah, tetapi pada akhir kehamilan atau 1-2 minggu sebelum partus terjadi penurunan pada progesteron sehingga timbul his.
Ø  Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 sampai aterm terus meningkat. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.
Ø  Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
Ø  Teori Menuanya Plasenta (Berkurangnya nutrisi)
Plasenta merupakan penyalur nutrisi dan oksigen kapada janin. Jika plasenta menua sehingga tidak dapat secara optimal menyalurkan nutrisi. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.
Ø  Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar supra renal janin rupa-rupanya juga memegang peranan, oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
3.    Tahapan Persalinan
Persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu ;
1)      Persalinan kala I
Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
Proses ini berlangsung kurang lebih 18 – 24 jam, yang terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm, dan fase aktif (7 jam) dari pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif ini masih dibagi menjadi 3 fase lagi yaitu :
-          Fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm,
-          Fase dilatasi masimal, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm,
-          Fase deselerasi, dimana pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm.
2)      Kala II (pengeluaran)
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
3)      Kala III (pelepasan uri)
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4)      Kala IV (observasi)
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
4.    Tujuan Asuhan Persalinan Normal (APN)
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Pendekatan komprehensif merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan persalinan dan bayi baru lahir.
Lima benang merah dalam asuhan persalinan :
1.      Membuat keputusan klinik
2.      Asuhan sayang ibu dan bayi
3.      Pencegahan infeksi
4.      Pencatatan (Dokumentasi)
5.      Sistem rujukan efektif
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam melakukan rujukan seringkali disingkat dengan BAKSOKUDA :
B : Bidan, A : Alat, K : Keluarga, S : Surat, O : Obat,
K : Kendaraan, U : Uang, DA : Doa, Darah.
5.    Tanda – Tanda Persalinan
Tanda-tanda persalinan sudah dekat :
-          Primi :
Masuknya kepala janin ke pintu atas panggul (PAP), ibu merasa enteng, tidak sesak, tinggi fundus longgar diatas, merasa nyeri dibagian bawah perut, ketegangan dinding perut.
-          Multi :
Perut lebih menggantung, jika jalan merasa nyeri perut bagian bawah, sudah ada his palsu.
Sifat his permulaan (his palsu) :
§  Rasa nyeri ringan di bagian bawah
§  Datangnya tidak teratur
§  Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
§  Durasinya pendek
§  Tidak bertambah bila beraktifitas
Karakteristik persalinan sesungguhnya dan persalinan semu :
Persalinan Sesungguhnya
Persalinan Semu
Serviks menipis dan membuka
Tidak ada perubahan pada serviks
Rasa nyeri dan interval teratur
Rasa nyeri telah teratur
Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
Tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri yang satu dengan yang lain
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
Rasa nyeri terasa di bagian belakang dan menyebar ke depan
Kebanyakan rasa nyeri di bagian depan
Dengan berjalan bertambah intensitas
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas nyeri
Tidak ada hubungan antar tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas rasa nyeri
Lendir darah sering tampak
Tidak ada lender darah
Ada penurunan bagian kepala janin
Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
Kepala janin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi
Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
Pemberian obat penenaang tidak menghentikan proses persalinan sesungguhnya
Pemberian obat penenang yang efisien menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu

B.     Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
Ada tiga faktor utama yang menentukan prognosis persalinan adalah passage (jalan lahir), power (kekuatan), passanger (janin).
1.    Passage (Jalan Lahir)
Passage (Jalan Lahir) terdiri dari :
Ø Bagian keras   :  Tulang - tulang panggul (rangka panggul)
Ø Bagian lunak   : Otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Ø  Jalan Lahir Keras :
Bagian keras dibentuk oleh 4 buah tulang yaitu :
a.       2 tulang pangkal paha (os coxae) terdiri dari os ilium, os ischium dan os pubis.
b.      1 tulang kelangkang (os sacrum).
c.       1 tulang tungging (os cocygis).
Bidang Panggul
Adapun 3 bagian bidang panggul yang berkaitan dengan persalinan :
ü  Pintu Atas Panggul (PAP)
Berbatasan dengan :

o    Promontorium
o    2 sayap os sakrum
o    Linea terminalis kiri dan kanan
o    Penggir atas simpisis pubis

ü  Pintu Tengah Panggul (PTP)
Berbatasan denagn :
o   2 – 3 cm os sakrum
o   Spina ischiadika kiri dan kanan
o   Tepi bawah simpisis pubis
ü  Pintu Bawah Panggul (PBP)
Berbatasan dengan 2 segitiga :
Segitiga pertama :
o   Tepi bawah simpisis pubis
o   Tuberosis ischiadikum kiri dan kanan
Segitiga kedua :
o   Ujung os koksigis (os cocygis)
o   Tuberosis ischiadikum kiri dan kanan

Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)
   Bidang-bidang :
ü  Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan promontorium
ü  Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
ü  Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.
ü  Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
Ukuran-ukuran panggul
ü  Ukuran luar panggul :
a)      Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26 cm
b)      Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm
c)      Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm
d)     Lingkaran Panggul 80-90 cm
e)      Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander) 10,5 cm
ü  Ukuran Dalam Panggul :
a)      Pintu Atas Panggul :
o  Konjugata vera: dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm
o  Konjugata transversa 12-13 cm
o  Konjugata obliqua 13 cm
o  Konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium
b)      Pintu Tengah Panggul :
o  Bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm
o  Bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm
o  Jarak antar spina ischiadica 11 cm
c)      Pintu Bawah Panggul :
o  Ukuran anterio posterior 10-11 cm
o  Ukuran melintang 10,5 cm
o  Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800
Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
ü  Ginekoid : paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat : 45%
ü  Android : panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum. segitiga : 15%
ü  Antropoid : agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa.
ü  Platipeloid : picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior, menyempit arah muka belakang : 5%
Ø  Jalan Lahir Lunak :
 
Bagian lunak jalan lahir, bagian ini tersusun atas segmen bawah uterus, serviks uteri, vagina, muskulus dan ligamentum yang menyelubungi dinding dalam dan bawah panggul.
2.    Power (kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
ü  His (kontraksi otot uterus)
ü  Kontraksi otot-otot dinding perut
ü  Tenaga untuk mengejan / kontraksi diafragma pelvis
ü  Ketegangan dan ligmentous aktion terutama ligamentum rotundum
Pembagian his dan sifat-sifatnya :
a.         His pendahuluan :
§  His tidak kuat, tidak teratur.
§  Menyebabkan ”show”.
b.         His pembukaan (Kala I)
§  His pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 cm.
§  Mulai kuat, teratur dan sakit.
c.          His pengeluaran (His mengedan)(Kala II)
§  Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi, dan lama.
§  His untuk mengeluarkan janin.
§  Koordinasi bersama antara : his kontraksi otot perut, kontraksi diafragma dan ligamen.
d.         His pelepasan uri (Kala III)
§  Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta.
e.       His pengiring (Kala IV)
§  Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim dalam beberapa hari.
3.    Passanger (janin, plasenta, dan amnion)
Ø  Janin.
Kepala janin dan ukuran-ukurannya
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
1)      Tulang Tengkorak ( Cranium )
a)      Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak
b)      Bagian tengkorak :
ü  Os Frontalis
ü  Os Parientalis   
ü  Os Temporalis  
ü  Os Occipitalis
c)      Sutura
ü  Sutura Frontalis
ü  Sutura Sagitalis
ü  Sutura Koronaria
ü  Sutura Lamboidea
d)     Ubun-ubun ( Fontanel )
ü  Fontanel mayor/bregma (ubun-ubun besar)
ü  Fontanel minor (ubun-ubun kecil)
2)      Ukuran-ukuran kepala
ü  Diameter Occipito frontalis ± 12 cm
ü  Diameter Mento Occipitalis ± 13,5 cm
ü  Diameter Sub Occipito Bregmatika ± 9,5 cm
ü  Diameter Biparietalis ± 9,25 cm
ü  Diameter Ditemporalis ± 8 cm
3)      Ukuran badan yang lain
ü  Jarak : 12 cm.
ü  Lingkaran : 34 cm.
b)     Bokong
ü  Lebar bokong : ± 12 cm.
ü  Lingkar bokong : ± 27 cm.
4)  Postur janin dalam rahim
ü  Sikap (habitus)
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
ü  Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu janin sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala, atau letak sungsang.
ü  Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim yang dapat dijumpai  pada palpasi atau pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
ü  Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK kanan belakang.  
Ø  Placenta.
Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap  sebagai penumpang atau pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang menghambat pada persalinan normal.
Ø  Amnion (air ketuban)
Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan regang membran janin dengan demikian pembentukan komponen amnion yang mencegah ruptur atau robekan sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan.
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul, penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan juga disaat terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan saluran servik yang terjadi  di awal persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh.
C.     Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin
1.      Pemenuhan kebutuhan fisiologis selama persalinan
ü  Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan.
ü  Memberi makan dan minum.
ü  Menganjurkan istirahat diluar his.
ü  Menjaga kebersihan badan terutama daerah genetalia (bila memungkinkan ibu disuruh untuk mandi atau membersihkan daerah kemaluan).
ü  Menganjurkan ibu untuk buang air kecil atau buang air besar.
ü  Menolong persalinan sesuai standar.
2.      Pemenuhan kebutuhan rasa aman
ü  Memberi informasi tentang proses persalinan atau tindakan yang akan dilakukan.
ü  Menghargai pemilihan posisi tidur.
ü  Menentukan pendampingan selama persalinan.
ü  Melakukan pantauan selama persalinan.
ü  Melakukan tindakan sesuai kebutuhan.
3.      Pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai
ü  Menghormati pemilihan pendampingan selama persalinan.
ü  Melakukan kontak fisik / memberi sentuhan ringan.
ü  Melakukan masase untuk mengurangi rasa sakit.
ü  Melakukan pembicaraan dengan suara lemah lembut dan sopan.
4.      Pemenuhan kebutuhan harga diri
ü  Mendengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian / menjadi pendengar yang baik.
ü  Memberi asuhan dengan memperhatikan privasi ibu.
ü  Memberi pelayanan dengan empati.
ü  Memberitahu pada setiap tindakan yang akan dilakukan.
ü  Memberi pujian kepada ibu terhadap tindakan positif yang telah dilakukannya.
5.      Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri
ü  Memilih tempat dan penolong persalinan sesuai keinginan.
ü  Menentukan pendamping selama persalinan.
ü  Melakukan bounding and attachment.
ü  Memberi ucapan selamat setelah persalinan selesai.
D.    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Pada Kala I
1.         Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Persalinan
Ø  Perubahan fisiologis pada persalinan
1)             Tekanan Darah ( TD )
TD meningkat selama kontraksi ( kenaikan sistolik rata-rata 10-20 mmHg, dan kenaikan diastolik  5-10 mmHg ). Antara kontraksi, TD kembali normal pada level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut, dan cemas juga akan meningkatkan TD.
Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah di antara kontraksi (di luar kontaraksi) memberi data yang lebih akurat.
2)             Metabolisme
Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob meningkat secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan karena kecemasan, dan aktivitas otot kerangka tubuh. Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan kehilangan cairan.
3)             Suhu Tubuh
            Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh agak sedikit meningkat selama persalinan terutama selama dan segera setelah persalinan. Peningkatan ini tidak melebihi 0,5O C – 1OC.
4)             Denyut  Jantung
Detak jantung secara dramatis. naik selama kontraksi atau diantara kontraksi. Sedikit lebih tinggi dibanding selama periode persalinan atau sebelum masuk persalianan.
Denyut jantung yang sedikit naik merupakan keadaan yang normal, meskipun normal, perlu dikontrol secara periode untuk mengidentifikasi adanya infeksi.
5)             Pernafasan
Pernapasan terjadi kenaikan sedikit dibanding dengan sebelum persalinan, kenaikan pernapasan ini dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri, kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernapasan yang tidak benar. Untuk itu diperlukan tindakan untuk mengendalikan pernafasan (untuk menghindari hiperventilasi) yang ditandai oleh adanya perasaan pusing.
6)             Perubahan Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gr/100 ml, selama persalinan dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca salin kecuali ada perdarahan postpartum.
7)             Perubahan Gastrointestinal
Motilitas lambung dan absorpsi makanan padat berkurang, pengurangan getah lambung berkurang, pengosongan lambung menjadi sangat lambat, mual muntah biasa terjadi sampai ibu mencapai akhir kala I.
Persalinan mempengaruhi sistem saluran cerna ibu. Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat ibu bernafas  melalui mulut, dehidrasi dan sebagai respons emosi terhadap persalinan. Selama persalinan, motilitas dan absorbsi saluran cerna menurun dan waktu pengosongan lambung menjadi lambat. Ibu sering kali merasa mual dan memuntahkan makanan yang belum dicerna sebelum bersalin.
8)             Perubahan pada serviks
Pembukaan dari serviks biasanya didahului oleh pendataran dari serviks ini biasnya didahului oleh pendataran dari serviks.
Pendataran serviks adalah : pendekatan dari kanalis servikalis berupa sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, dengan pinggir yang tipis.
Pembukaan dari serviks adalah pembesaran dari OUE yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa millimeter menjadi lubang yang dapat dilalui anak kira-kira 10 cm diameternya.
9)             Perubahan bentuk rahim
Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang maupun muka belakang berkurang.
Hal di atas dapat terjadi karena ukuran melintang berkurang, artinya tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutup atas anak tertekan pada fundus sedangkan kutub bawah ditekan ke dalam PAP.
Ø  Perubahan psikologis
Beberapa keadaan dapat terjadi pada ibu dalam persalinan, terutama bagi ibu yang pertama kali melahirkan, perubahan-perubahan yang dimaksud adalah:
ü  Takut dan ragu-ragu akan persalinan yang akan dihadapi.
ü  Perasaan tidak enak.
ü  Menganggap persalinan sebagai percobaan.
ü  Ibu dalam menghadapi persalinan sering memikirkan antara lain apakah persalinan akan berjalan normal.
ü  Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya.
ü  Respon “melawan atau menghindar”, yang dipicu oleh adanya bahaya fisik, ketakutan, kecemasan dan bentuk distres lainnya.
ü  Apakah iya sanggup merawat bayinya.
ü  Apakah bayinya normal atau tidak.
ü  Ibu merasa cemas.
2.         Manajemen kala I
1)        Mengidentifikasi masalah
Bidan melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ditemukan.
2)        Mengkaji riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan meliputi : riwayat kesehatan sekarang dan mulai his, ketuban, perdarahan pervaginam bila ada. Riwayat kesehatan saat kehamilan ini, meliputi riwayat ANC, keluhan selama hamil, penyakit selama hamil. Riwayat kesehatan masa lalu bila ada.
3)        Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik ibu meliputi: keadaan umum, pemeriksaan head to toot, vaginal toucher.
4)        Pemeriksaan janin
Kesejahteraan janin diperiksa DJJ (denyut jantung janin) meliputi frekuensi, irama dan intensitas.
5)        Menilai data dan membuat diagnosa
Diagnosa dirumuskan berdasarkan data yang ditemukan.
6)        Menilai kemajuan persalinan
Kemajuan persalinan dinilai dari  pemeriksaan fisik dan vagina toucher.
7)        Membuat rencana asuhan kebidanan kala I
Ø  Penggunaan Partograf
Patograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta merupakan alat utama dalam mengambil keputusan klinik khususnya pada persalinan kali I.
a.             Kegunaan patograf
1)      Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan memeriksa pembukaan serviks berdasarkan pemeriksaan dalam.
2)      Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal dengan demikian dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama. Hal ini merupakan bagian terpenting dari proses pengambilan keputusan klinik persalinan kala I.
b.            Bagian-bagian patograf
1)      Kemajuan persalinan.
a)      Pembukaan serviks.
b)      Turunnya bagian terendah dari kepela janin.
c)      Kontraksi uterus.
2)        Kondisi janin.
a)    Denyut Jantung Janin.
b)   Warna dan volume air ketuban.
c)    Moulase kepala janin.
3)      Kondisi ibu.
a)      Tekanan darah, nadi dan suhu badan.
b)      Volume urine.
c)      Obat dan cairan.
c.             Cara mencatat temuan pada patograf
Obsevasi dimulai sejak ibu datang, apabila ibu datang masih dalam fase laten, maka hasil observasi ditulis dilembar observasi bukan pada patograf. Karena patograf dipakai setelah ibu masuk fase aktif yang meliputi:
1)      Identifikasi ibu
Lengkapi bagian awal atau bagian atas lembar patograf secara teliti pada saat mulai asuhan persalinan yang meliputi: Nama, Umur, Gravid, Para, Abortus, Nomor Rekam Medis/ Nomor Klinik, Tanggal dan waktu mulai dirawat, Waktu pecahnya selaput ketuban.
2)      Kondisi janin
Kolom lajur dan skala angka patograf bagian atas adalah untuk pencatatan:
a)      DJJ
DJJ dinilai setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin). Nilai normal DJJ sekitar 120 – 160 x/menit
b)      Warna dan adanya air ketuban
Nilai air ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam dengan mengunakan lambang-lambang berikut ini :
U : Ketuban utuh ( belum pecah )
J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih.
M : Ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium.
D : Ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah.
K : Ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering )
c)      Penyusupan/ moulase kepala janin
Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusup kepala janin dengan menggunakan lambing berikut ini :
0        : Tulang – tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi.
1        : Tulang - tulang kepala janin hanya saling bersentuhan.
2        : Tulang tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih dapat dipisahkan.
3        : Tulang – tulang kepala janin tupang tindih dan tidak dapat dipisahkan.
3)      Kemajuan persalinan
a)      Dilatasi Servik.
Pemeriksan nilai dan catat pembukaan servik dilakukan setiap 4 jam (lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Tanda ’X” harus  ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan servik. Beri tanda untuk temuan – temuan dari pemeriksaan dalam yang dilakukan pertama kali selama fase aktif persalinan di garis waspada. Hubungankan tanda ’X’ dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh (tidak terputus).
b)      Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin.
Pemeriksan nilai dan catat pembukaan servik dilakukan setiap 4 jam (lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit), nilai dan catat turunnya bagian terbawah atau presentasi janin. Berikan tanda ”O” pada garis waktu yang sesuia. Sebagai contoh, jika kepala bisa dipalpasi 4/5, tulis tanda ”O” dinomer 4, hubungkan tanda ”O” dari setiap pembukaan dengan garis tidak terputus.
c)      Kontaraksi Uterus
Di bawah garis waktu, ada 5 kotak kosong melintang sepanjang partograf, yang pada sisi kirinya tertulis “ his/10 menit”. Satu kotak menggambarkan satu his. Kalau ada 2 his dalam 10 menit, ada 2 kotak yang diarsir. Ada 3 cara mengarsir :
Buatlah hitam penuh pada kotak bila kontraksi > 40 detik. 
Buatlah arsiran garis pada kotak bila kontraksi 20-40 detik. 
Buatlah titik – titik pada kotak bila kontraksi < 20 detik.  
d)     Obat – obatan dan cairan yang diberikan
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tersedia lajur kotak untuk mencatat obat-obatan dan cairan yang diberikan.
e)      Kondisi ibu
Bagian akhir pada lembar partograf berkaitan dengan kondisi ibu yang meliputi : Nadi, Tekanan Darah, suhu tubuh, urin (volume, aceton, protein).
Ø  Dukungan Persalinan
1.         Dukungan psikologis
2.         Memberikan informasi
3.         Percakapan
4.         Dorongan semangat
5.         Mobilitas
6.         Tehnik relaksasi
7.         Lingkungan (suasana yang rileks dan bernuansa ramah)
Ø  Persiapan Persalinan
1.         Membuat rencana persalinan.
2.         Membuat rencana untuk pengambilan keputusan.
3.         Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan/persiapan rujukan.
4.         Membuat rencana / pola menabung.
5.         Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan.